Coinbase, exchanger kripto terbesar di AS, mengungkap telah menjadi korban serangan ransomware besar yang membocorkan data sensitif nasabah. Pelaku mengklaim memiliki akses ke informasi pribadi seperti nama, alamat, email, sebagian nomor rekening bank, dan Social Security number.
Serangan ini diketahui sejak 11 Mei 2025, dengan kerugian ditaksir mencapai USD 180–400 juta ( Rp2,97 triliun - Rp6,60 triliun ). Coinbase menolak membayar tebusan USD 20 juta, dan memilih bekerja sama dengan pihak berwenang serta menawarkan hadiah USD 20 juta untuk informasi pelaku.
Serangan dilakukan melalui kontraktor dan pegawai yang disuap. Meski data penting bocor, Coinbase memastikan tidak ada password atau private key yang ikut diretas. Nasabah yang terkena dampak sudah dihubungi, dan perusahaan berjanji akan mengganti kerugian akibat penipuan.
Insiden ini menjadi pukulan besar bagi Coinbase yang tengah bersiap masuk indeks S&P 500. Tahun lalu, industri kripto juga mengalami kerugian lebih dari USD 2 miliar akibat peretasan.
0 Comments