Resmi! WhatsApp Mulai Tampilkan Iklan, Ini Penjelasannya

 


Setelah bertahun-tahun jadi rumor, akhirnya WhatsApp mulai menampilkan iklan ke penggunanya. Mungkin banyak yang bertanya-tanya, “Kok bisa? Bukannya WhatsApp gratis tanpa iklan?” Nah, sekarang saatnya kita bahas lebih lengkap soal perubahan besar ini.

Meta, perusahaan induk WhatsApp, akhirnya mulai menerapkan rencana monetisasi yang selama ini sudah mereka pertimbangkan. Tapi tenang dulu, iklan ini nggak bakal muncul di chat pribadi atau grup. Jadi buat kamu yang takut chat sama gebetan atau keluarga bakal terganggu iklan, nggak usah khawatir.

Nah, di mana dong iklan ini muncul? Jawabannya ada di fitur Status dan Channels, yang konsepnya mirip kayak Stories di Instagram atau Facebook.

Iklan Muncul di Fitur Status & Channels

https://platform.theverge.com/wp-content/uploads/sites/2/2025/06/meta-ads-whatsapp-copy.jpg?quality=90&strip=all&crop=7.8125%2C0%2C84.375%2C100&w=750
Sumber: META

Kalau kamu sering buka tab “Updates” di WhatsApp, pasti sudah familiar dengan fitur Status tempat kamu lihat update foto, video, atau tulisan dari teman-teman atau keluarga yang bakal hilang dalam 24 jam. Nah, sekarang di antara Status temanmu itu, bakal muncul juga konten bersponsor alias iklan.

Selain Status, Meta juga bakal menampilkan iklan di Channels, fitur yang belum lama ini diperkenalkan. Channels adalah tempat di mana brand, media, influencer, atau komunitas berbagi informasi secara satu arah ke para followers-nya. Nah, sekarang kamu bakal lihat promosi berbayar atau channel yang dipromosikan saat kamu buka fitur Explore buat cari channel baru.

Intinya sih, Meta lagi nyoba bikin WhatsApp bukan cuma buat chatting, tapi juga jadi platform media sosial yang bisa menghasilkan cuan lewat iklan mirip strategi mereka di Facebook dan Instagram.

Chat Pribadi Tetap Aman, Bebas Iklan

Yang paling penting buat di-highlight: WhatsApp nggak bakal ganggu chat pribadi kamu dengan iklan. Meta juga menegaskan kalau mereka nggak bakal jual nomor HP pengguna ke pengiklan atau pihak lain.

Lebih lanjut, Meta juga bilang kalau isi pesan, panggilan, dan grup kamu tetap terenkripsi end-to-end, artinya isi chat tetap aman dan nggak bisa dibaca oleh siapa pun, termasuk Meta.

Yang mereka gunakan untuk menyesuaikan iklan hanyalah data terbatas, seperti:

  • Negara atau kota tempat kamu tinggal

  • Bahasa yang kamu gunakan di aplikasi

  • Channel apa aja yang kamu ikuti

  • Interaksi kamu dengan iklan lain di platform Meta (Facebook/Instagram)

Kalau kamu merasa kurang nyaman, ada juga opsi buat mengatur preferensi iklan lewat Meta Accounts Center.

Kenapa WhatsApp Baru Pasang Iklan Sekarang?

Sebenarnya, rencana iklan di WhatsApp udah muncul sejak bertahun-tahun lalu, bahkan sebelum WhatsApp diakuisisi oleh Meta. Tapi waktu itu, pendiri WhatsApp menolak keras ide ini. Mereka ingin WhatsApp tetap jadi aplikasi chatting sederhana tanpa gangguan iklan.

Sayangnya, setelah WhatsApp resmi berada di bawah Meta, arah bisnisnya mulai berubah. Meta memang dikenal sebagai perusahaan yang sangat bergantung pada pendapatan iklan. Tahun 2023 lalu aja, Meta berhasil meraup lebih dari $160 miliar dari iklan digital. Jadi wajar kalau mereka akhirnya mencari cara buat monetisasi WhatsApp juga.

Sempat rencana ini dibatalkan sekitar 2020, tapi CEO WhatsApp Will Cathcart akhirnya mengonfirmasi tahun lalu kalau mereka tetap akan menghadirkan iklan dengan cara yang lebih “halus” dan nggak mengganggu pengalaman chatting.

WhatsApp Business Jadi Fokus Monetisasi

Selain lewat iklan di Status dan Channels, Meta juga mulai fokus memperluas fitur untuk WhatsApp Business. Ini cocok buat brand atau pelaku usaha yang pengin lebih dekat dengan pelanggan mereka lewat WhatsApp.

Salah satu caranya adalah dengan menggunakan fitur Click to WhatsApp Ads. Jadi kalau kamu scroll Instagram atau Facebook, ada iklan bisnis yang ketika diklik langsung membuka chat dengan akun WhatsApp Business si penjual. Cara ini terbukti efektif buat meningkatkan komunikasi antara bisnis dan pelanggan secara langsung.

Buat para pebisnis, ini tentu kabar bagus. WhatsApp bakal jadi salah satu alat marketing yang powerful, apalagi di Indonesia yang mayoritas penggunanya pakai WhatsApp untuk komunikasi sehari-hari.

Apa Dampaknya Buat Pengguna?

Buat pengguna biasa, perubahan ini nggak terlalu mengganggu, asalkan kamu nggak sering buka Status orang lain atau Channel. Kalau pun kamu sering buka, paling bakal sedikit terganggu dengan kemunculan iklan di antara update dari teman-temanmu.

Tapi kalau kamu tipikal pengguna WhatsApp yang hanya untuk chatting, rasanya kamu nggak akan terlalu merasakan perubahan apa-apa. Chat pribadi tetap aman, grup tetap aman, nggak bakal ada pop-up iklan di tengah-tengah percakapan.

Namun, ini jelas jadi langkah awal Meta mengubah wajah WhatsApp. Mungkin aja ke depannya akan ada fitur-fitur monetisasi lain yang diterapkan.

Kesimpulan: WhatsApp Bukan Cuma Aplikasi Chat Lagi

Dengan hadirnya iklan di fitur Status dan Channels, jelas WhatsApp kini mulai berubah jadi platform yang bukan sekadar buat chatting aja. Meta ingin menjadikan WhatsApp sebagai tempat komunikasi sekaligus tempat promosi bagi bisnis dan brand.

Yang penting, sampai saat ini WhatsApp tetap berkomitmen untuk menjaga keamanan privasi chat pengguna. Kalau kamu nggak suka lihat iklan, ya tinggal skip aja seperti kita skip iklan di Stories Instagram.

Jadi, gimana menurut kamu? Apakah kamu setuju dengan langkah WhatsApp menampilkan iklan, atau kamu lebih suka WhatsApp tetap polos seperti dulu?

0 Comments